jam

Senin, 20 Mei 2013

SMP NEGERI 7 PAYAKUMBUH

 SMP NEGERI 7 PAYAKUMBUH DIAKHIR TAHUN 2007

Kondisi Ruang Belajar yang kumuh dengan mobiler yang seadanya (November 2007)



Bngunan WC yang tidak berfungsi dengan halaman yang becek dan tidak ada pohon pelindung  (November 2007)

Halaman Samping Perpustakaan yang penuh ditumbuhi semak dan tidak terurus @November 2007)


Sumur sebagai Sumber air  (November 2007)


Bunga yang ada dalam Pot Meranggas dan Merana ( November 2007)


Halaman Sekolah yang Tandus Becek waktu hujan dan berdebu waktu musim panas (2007)


Selokandepan Kelas  yang penuh dengan sampah kemasan makanan ( November2007)



HalAman yang Becek sudah mulai ditanam Rumput ( Januari 2008)

Kondisi Halam sekolah diwaktu musim Hujan (Januari 2008)


Taman di depan Kelas yang sangat kurang pohon pelindung (2007)

Jumat, 15 Februari 2013

Foto Keluarga


Kata Kata Bijak


Tom Krause
”Jika kau hanya melakukan apa yang kau tahu bisa kaukerjakan,
kau tidak akan bisa berbuat lebih.”

Dale Carnegie
“”Setiap orang bisa mengkritik, mengecam, dan mengeluh.
Tapi hanya orang berkarakter yang bisa mengontrol
diri untuk memahami dan memaafkan.”

Sun Tzu
“”Bertempur dan menaklukkan musuh dalam peperangan  bukanlah
kehebatan paling tinggi;kehebatan tertinggi terjadi ketika
Anda mampu menghentikan musuh tanpa perlawanan.”


Johann Wolfgang von Goethe
“”Keraguan hanya bisa dihilangkan dengan tindakan.”

Marcus Tullius Cicero
“”Saya tidak malu mengakui kebodohan saya terhadap apa yang tidak saya ketahui.”

Robert Orben
“”Jika Anda bisa tertawa bersama, Anda pun mampu bekerja bersama.”

Peter F Drucker
“”Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai;
kepemimpinan tergambardari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya.”

Pablo Picasso
“”Muda tidak tergantung usia.”

Indira Gandhi
“”Manusia cenderung melupakan kewajibannya daripada haknya”

Margaret Mead
“”Salah satu kebutuhan manusia yang paling dasar adalah memiliki seseorang
 untuk bertanya di manakah Anda saat Anda tidak pulang ke rumah malam hari.”

Kenji Miyazawa
“”Kita harus merangkul rasa sakit dan membakarnya sebagai energi
dalam perjalanan hidup kita.”

Arthur Schopenhauer
“”Mengatasi kesulitan adalah pengalaman paling menyenangkan dalam hidup.”

Carl Gustav Jung
“”Kebahagiaan akan kehilangan makna jika tidak diimbangi oleh kesedihan.”

Thomas S Szasz
“”Pengetahuan diperoleh dengan belajar, kepercayaan didapat dengan keraguan,
keahlian dengan latihan, dan cinta diraih dengan cinta.”

Henri Bergson
“”Agar bisa eksis harus berubah, agar bisa berubah harus dewasa,
untuk menjadi dewasa jadilah diri sendiri tanpa berhenti.”

Dr Seuss
“”Lebih banyak Anda membaca, lebih banyak hal yang Anda ketahui.
Lebih banyak hal yang Anda pelajari, lebih banyak tempat yang Anda kunjungi.”

Baltasar Gracian
“”Janganlah mengambil sisi yang salah dari sebuah argumen hanya
karena musuh Anda telah mengambil sisi yang benar.”

Ivan Panin
“”Kamu tidak mencintai seorang perempuan  karena dia cantik,
tapi dia cantik karena kamu mencintainya.’’

Friedrich Nietzsche
“”Barang siapa yang tidak mampu memberi apa-apa,
dia juga tidak bisa merasakan apa-apa.”

Pantun Minang



                 Pantun Minang

1.
Anak nalayan mambaok cangkua,
mananam ubi ditanah darek.
Baban sakoyan dapek dipikua,
budi saketek taraso barek.
Beban yang berat dapat dipikul, tetapi budi sedikit terasa berat
2.
Anak ikan dimakan ikan,
gadang ditabek anak tenggiri.
Ameh bukan perakpun bukan,
budi saketek rang haragoi
Hubungan yang erat sesama manusia bukan karena emas dan perak, tetapi lebih diikat budi yang baik.
3.
Anjalai tumbuah dimunggu,
sugi sugi dirumpun padi.
Supayo pandai rajin baguru,
supayo tinggi naikan budi.
Pengetahuan hanya didapat dengan berguru, kemulian hanya didapat dengan budi yang tinggi
4.
Alu tataruang patah tigo,
samuik tapijak indak mati.
Sifat seseorang yang tegas bertindak atas kebenaran dengan penuh bijaksana
5.
Tarandam randam indak basah,
tarapuang apuang indak hanjuik.
Suatu persoalan yang tidak didudukan dan pelaksanaannya dilalaikan.
6.
Anjuik labu dek manyauak,
hilang kabau dek kubalo.
Karena mengutamakan suatu urusan yang kurang penting hingga yang lebih penting tertinggal karenanya.
7.
Alua samo dituruik,
limbago samo dituang.
Seorang yang mentaati perbuatan bersama dan dipatuhi bersama.

8.
alang tukang binaso kayu,
alang cadiak binaso Adat,
alang arih binaso tubuah.
Seseorang yang pengetahuannya tidak lengkap serta keahliannya tidak cukup dalam mengerjakan sesuatu.
9.
Anak-anak kato manggaduah,
sabab manuruik sakandak hati,
kabuik tarang hujanlah taduah,
nan hilang patuik dicari.
Sekarang suasana telah baik, keadaan telah pulih, sudah waktunya menyempurnakan kehidupan.
10.
Anggang nan datang dari lauik,
tabang sarato jo mangkuto,
dek baik budi nan manyambuik,
pumpun kuku patah pauahnyo.
Seseorang yang disambut dengan budi yang baik dan tingkah laku yang sopan, musuh sekalipun tidak akan menjadi ganas.
11.
Anjalai pamaga koto,
tumbuah sarumpun jo ligundi,
kalau pandai bakato kato,
umpamo santan jo tangguli.
Seseorang yang pandai menyampaikan sesuatu dengan perkataan yang baik, akan enak didengar dan menarik orang yang dihadapi.
12.
Atah taserak dinan kalam,
intan tasisiah dalam lunau,
inyo tabang uleklah tingga,
nak umpamo langgau hijau.
Seseorang yang menceraikan istrinya yang sedang hamil, adalah perbuatan tidak baik.
13.
Aia diminum raso duri,
nasi dimakan raso sakam.
Seseorang yang sedang menanggung penderitaan bathin.


14.
Alah limau dek mindalu,
hilang pusako dek pancarian.
Kebudayaan asli suatu bangsa dikalahkan oleh kebudayaan lain.
=B=
1.
Basuluah mato hari,
bagalanggang mato rang banyak.
Suatu persoalan yang sudah diketahui oleh umum didalam suatu masyarakat.
2.
Baguru kapadang data,
dapek ruso baling kaki,
baguru kapalang aja,
nan bak bungo kambang tak jadi.

Suatu pengetahuan yang tanggung dipelajari tidak lengkap dan cukup, kurang bisa dimamfaatkan.
3.
Bakato bak balalai gajah,
babicaro bak katiak ula.
Suatu pembicaraan yang tidak jelas ujung pangkalnya.
4.
Bak kayu lungga panggabek,
bak batang dikabek ciek.
Suatu masyarakat yang berpecah belah, dan sulit untuk disusun dan diperbaiki.
5.
Bak balam talampau jinak,
gilo ma-angguak-anguak tabuang aia,
gilo mancotok kili-kili.
Seseorang yang sifatnya terlalu cepat mempercayai orang lain, tanpa mengetahui sifat orang lain tersebut
6.
Batang aua paantak tungku,
pangkanyo sarang sisan,
ligundi disawah ladang
sariak indak babungolai.
Mauleh jokok mambuku,
mambuhua kalau manggasan,
kalau budi kelihatan dek urang,
hiduik nan indak baguno lai.
Seseorang dalam masyarakat yang telah kehilangan kepercayaan, karena tindakannya yang kurang teliti dalam suatu hal. Sehingga kehilangan kepercayaan terhadap dirinya.
7.
Basasok bajarami,
bapandam pakuburan,
soko pusako kalau tadalami,
mambayang cahayo diinggiran.

Kalau ajaran adat dapat didalami dan difahami, serta diamalkan oleh masyarakat, maka masyarakat itu akan menjadi tinggi mutunya
8.
Bakato bapikiri dulu,
ingek-ingek sabalun kanai,
samantang kito urang nan tahu,
ulemu padi nan kadipakai.
Seseorang yang pandai dalam hidup bergaul, dia selalu umpama padi berisi, makin berisi makin tunduk, bukan membanggakan kepandaian.
9.
Banggieh dimancik,
rangkiang disaliangkan.
Marah kepada satu orang tetapi semua orang yang dimusuhi.
10.
Bak cando caciang kapanehan,
umpamo lipeh tapanggang.
Seseorang yang tidak mempunyai sifat ketenangan, tetapi selalu keluh kesah dan terburu buru.
11.
Bak lonjak labu dibanam,
umpamo kacang diabuih ciek.
Seseorang yang mempunyai sifat angkuh dan sombong, sedang dia sendiri tidak tahu ukurannya dirinya.
12.
Bak ayam manampak alang,
umpamo kuciang dibaokkan lidieh.
Seseorang yang sangat dalam ketakutan, sehingga kehidupannya kucar kacir.
13.
Bak baruak dipataruahkan,
bak cando kakuang dipapikekkan.
Seseorang hidup berputus asa, selalu menunggu uluran tangan orang lain, tidak mau berusaha dan banyak duduk bermenung.
14.
Bak manjamua ateh jarami,
jariah abieh jaso tak ado.

Pekerjaan yang dikerjakan tanpa perhitungan, sehingga menjadi rugi dan sia sia.
15.
Bunyi kecek marandang kacang,
bunyi muluik mambaka buluah.

Seseorang yang besar bicara tetapi tidak ada memberi hasil.
16.
Bak itiak tanggah galanggang,
cando kabau takajuik diaguang.

Seseorang yang sangat tercegang dan takjub dengan sesuatu, sehingga tidak sadarkan diri sebagai seorang manusia.
17.
Bumi sampik alam tak sunyi,
dio manjadi upeh racun.

Biasanya orang yang disebut dalam no. 42 diatas menyusah dan menjadi batu penarung.

18.
Bak basanggai diabu dingin,
bak batanak ditungku duo.

Suatu pekerjaan yang sia-sia dan kurang mempunyai perhitungan.
19.
Bak ayam lapeh malam,
bak kambiang diparancahkan.

Seorang yang kehilangan pedoman hidup serta pegangan, berputus asa dalam sesuatu.
20.
Bak balam talampau jinak,
gilo maangguak tabuang aia,
gilo mancotok kili kili.

Seseorang yang mudah dipuji sehingga kalau telah dipuji bisa terbuka segala rahasia.
21.
Bagai kabau jalang kareh hiduang,
parunnyuik pambulang tali,
tak tantu dima kandang nyo.

Seseorang yang keras kepala tak mau menerima nasehat orang lain, sedangkan dia sendiri tak memahami tentang sesuatu.
22.
Bak ma eto kain saruang,
bak etong kasiak dipantai.

Suatu persoalan yang tidak berujung berpangkal dan tidak ada keputusannya dalam masyarakat.
23.
Bak manungkuih tulang didaun taleh,
bak manyuruakan durian masak.

Suatu perbuatan jahat walaupun bagaimana dia pandai menyembunyikannya, lambat laun akan diketahui orang lain juga.
24.
Bilalang indak manjadi alang,
picak-picak indak jadi kuro-kuro.
Walau disapuah ameh lancuan,
Kilek loyang kan tampak juo.

Setiap penipuan yang dilakukan dan ditutup dengan kebaikan, dia akan kelihatan juga kemudian.
25.
Bak mandapek durian runtuah,
bak mandapek kijang patah.

Seseorang yang mendapat keuntungan dengan tiba-tiba, yang tidak dikira pada mulanya.
26.
Bagai sipontong dapek cicin,
bak mancik jatuah kabareh.

Nikmat yang diperdapat sedang orang yang bersangkutan lupa dari mana asal mula-nya,dan menjadikan dia lupa diri.

27.
Bak kabau dicucuak hiduang
umpamo langgau di ikua gajah.

Seseorang yang selalu menurut kemauaan orang lain, tanpa mengeluarkan pendapat hatinya.
28.
Bak mamaga karambia condong,
bak ayam baranak itiak.

Pengetahuan seseorang yang tidak dapat dimamfaatkan dan berfaedah bagi dirinya, tetapi menguntungkan kepada orang lain.
29.
Bak mangantang anak ayam,
umpamo basukek baluik hiduik.

Suatu masyarakat karena kurang keahlian sulit untuk disusun dan dikoordinir.
30.
Bak mahambek aia hilia,
bak manahan gunuang runtuah.

Mengerjakan suatu pekerjaan berat yang harus dikerjakan bersama, dikerjakan sendirian, dan tidak mempunyai keahlian pula tentang itu.
31.
Bak mancari jajak dalam aia,
bak mancari pinjaik dalam lunau.

Mencari sesuatu yang mustahil didapat, walaupun sesuatu itu ada.
32.
Bak manatiang minyak panuah,
bak mahelo rambuik dalam tapuang.

Suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan hati-hati dan teliti, karena memikirkan akibatnya.
33.
Bak aia didaun kaladi,
bak talua diujuang tanduak.
Sesuatu yang sulit menjaganya dalam pergaulan, kalau hilang atau jatuh hilang semua harapan, seperti kehilang budi dari seseorang.

34.
Bak manggadangkan anak ula,
umpamo mamaliharo anak harimau.

Seseorang yang didik dari kecil dengan ilmu pengetahuan, tetapi kelak setelah dia besar dibalas dengan perbuatan yang jahat.
35.
Bak aia jatuah ka kasiak,
bak batu jatuah ka lubuak.

Sesuatu persoalan yang diajukan, tetapi dilupakan buat selamnya, yang seharusnya perlu lu ditekel dengan segera.
36.
Bak bagantuang di aka lapuak,
bak bapijak didahan mati.

Seseorang yang mengantungkan nasib pada orang yang sangat lemah ekonomi dan pemikirannya.
37.
Bak ayam indak ba induak,
umpamo siriah indak ba junjuang.

Suatu masyarakat atau anak-anak yang tidak ada yang akan memimpin atau memeliharanya.
38.
Bak malapehkan anjiang tasapik,
bak mangadangkan anak harimau.

Seseorang yang ditolong dengan perbuatan baik diwaktu dia dalam kesempitan tetapi setelah dia terlepas dari kesulitan, dia balas dengan kejahatan.
39.
Bak api didalam sakam,
aia tanang mahannyuik kan.

Seseorang yang mempunyai dendam diluar tidak kelihatan, tetapi setelah terjadi kejahatan saja baru diketahui.



40.
Bak tapijak dibaro Angek,
bak cando lipeh tapanggang.

Seseorang yang sifatnya tergesa-gesa, berbuat tanpa memikirkan akibat.
41.
Bak maungkik batu dibancah,
bak manjujuang kabau sikua.

Suatu pekerjaan yang sukar dikerjakan, dan kalau dikerjakan menjadi sia-sia, bahkan menimbulkan kesulitan.
42.
Baban barek singguluang batu,
kayu tapikua dipangkanyo

Suatu pekerjaan yang dikerjakan tetapi tidak ada keuntungan materil yang diharapkan (social)
43.
Bak kudo palajang bukik,
umpamo gajah paangkuik lado.

Suatu pekerjaan bersamasalah seorang dari orang yang berjasa dalam pekerjaan itu tidak diberi penghargaan sewajarnya.
44.
Bak banang dilando ayam,
bak bumi diguncang gampo.

Suatu kerusuhan dan kekacauan yang timbul dalam suatu masyarakat yang sulit untuk diatasi.
45.
Bak baluik di gutiak ikua,
bak kambiang tamakan ulek.

Seseorang yang mempunyai sifat dan tingkah laku yang kurang sopan dan tidak memperdulikan orang lain yang tersinggung karena perbuatannya.
46.
Baumpamo batuang tak bamiyang,
bak bungo tak baduri.
Seseorang yang tidak mempunyai sifat malu dalam hidup, baik laki 2 dan perempuan
47.
Bukik putuih rimbo kaluang,
dirandang jaguang dihanggusi.
Hukum putuih badan tabuang,
dipandang gunuang ditangisi.

Seseorang yang berpantun diwaktu dia akan menjalani hukuman karena melawan penjajah Belanda
=C=.
1.
Cancang tadadek jadi ukia,
kuah talenggang ateh nasi.
Suatu pekerjaan yang tidak terduga salah melaksanakannya, tetapi karena keahliannya dapat menjadi baik.
=D=
1.
Dek ribuik rabahlah padi,
dicupak datuak tumangguang,
hiduik kalau tidak babudi,
duduak tagak kamari tangguang.
Seseorang yang tidak berbudi pekerti yang baik maka hidupnya dalam masyarakat serba susah dan sukar mendapat teman.
2.
Dalam aia buliah diajuak,
dalam hati siapo tahu.
Manusia bisa mengetahui yang lahir, yang bathinnya dalam hati manusia hanya Tuhan yang mengetahuinya.
3.
Dimano bumi dipijak,
disinan langik dijunjuang,
dimano sumua dikali disinan aia disauak,
dimano nagari diunyi disinan Adat dipakai.
Ajaran Adat Minangkabau dapat diamalkan dimana saja, asal pandai menyesuaikan diri dengan masyarakat yang kita gauli.
4.
Dihannyuik ka aia dareh,
dibuang katah lakang.
Membuang segala sifat-sifat yang jelek dan meninggalkan segala perbuatan yang tercela, tidak ingin mengulang kembali.

5.
Dibaok ribuik dibaok angin,
dibaok pikek dibaok langgau,
muluik jo hati kok balain
pantangan Adat Minangkabau.
Lain dimulut lain dihati, tidak sesuai kata dengan perbuatan adalah larangan dalam Adat Minangkabau.
= G =

1.
Gadang ombak caliak kapasianyo,
gadang kayu caliak kapangkanyo.
Menilai seseorang jangan dari pakaiannya, tetapi nilailah dari pengetahuannya dan budi pekertinya.
2.
Gadang buayo dimuaro,
gadang garundang dikubangan.

Seseorang akan berkuasa dalam lingkungan dan bidangnya masing-masing.
3.
Galogok kuciang kanaiak,
bak mancik palajang atah.

Seseorang yang senantiasa tergesa-gesa dalam setiap pekerjaan, tetapi hasilnya sangat mengecewakan.
4.
Gadanglah aia banda baru,
nampak nan dari mandi angin.
Elok nan usang dipabaru,
pado mancari ka nan lain.

Dari pada mencari sesuatu yang baru, lebih baik memelihara dan memperbaiki yang telah ada.
5.
Gadiang tak ado nan tak ratak,
tak ado mingkudu nan tak bagatah.

Sifat tersalah dan lupa itu adalah sifat bagi manusia, kecuali yang qadim hanya sifat ALLAH.

6.
Gadang kayu gadang bahan,
ketek kayu ketek bahannyo.

Berbuatlah dalam masyarakat, baik berkorban dan bekerja sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
7.
gabak dihulu tando kahujan,
cewang dilangiek tando kapaneh.

Ada suatu alamat dan tanda-tanda menunjukkan mara bahaya akan datang, atau kerusuhan akan terjadi.
8.
Galundi disawah ladang,
sarik indak babungo lai,
budi kalau nampak dek urang,
hiduik indak baguno lai.

Baik laki-laki atau perempuan kalau budi telah kelihatan dalam pergaulan, sulit untuk dipercaya buat selama-lamanya.
=H=
1.
Hati gajah samo dilapah,
hati tunggau samo dicacah.

Rasa social dalam hidup bergaul, harus melaksanakan pembahagian keuntungan dengan adil melihat kepada keuntungan yang diperoleh sesuai dengan usaha masing-masing.
2.
Hujan batu dikampuang kito,
hujan ameh dikampuang urang,
walau bak mano misikin misikin awak,
bacinto juo badan nak pulang.

Kecintaan seseorang kepada kampung halaman tumpah darahnya, walau senang badan dirantau orang namun kampung teringat juga



3.
Harok diburuang tabang,
punai ditangan dilapehkan.

Seseorang yang mengharapkan sesuatu yang belum tentu didapatnya, tetapi dia telahmembuang apa yang dimilikinya.
=I=
1.
Inggok mancakam batang,
tabang manumpu dahan.

Perpindahan masyarakat dari suatu negeri kenegeri lain, diperlukan penyesuaian diri dengan masyarakat yang ditempati.
2.
Ilang tak tantu rimbonyo,
hanyuik tak tantu muaronyo.

Sesuatu persoalan yang tidak tentu penyelesaiannya dan hilang begitu saja.
=J=
1.
Jan dicampuakan durian jo antimun,
jan dipadakekkan api jo rabuak.

Selalulah hati-hati terhadap pergaulan muda mudi, karena pergaulan bebas akan mengakibatkan rusaknya moral antara keduanya.
2.
Jatuah mumbang jatuah kalapo,
jatuah bairiang kaduonyo.
Rusak adaik hancua pusako
habih kabudayaan nan usali.

Kalau tidak hati-hati dan tidak dibina dan dikembangkan kebudayaan asli ( Adat Minagkabau ) hancurlah kebudayaan asli kita.
=K=

1.
Kalau hari lah paneh lah lupo kacang jo kuliknyo

Melupakan jasa baik orang lain yang pernah menolong kita, Tetapi kapan kita telah mendapat kesenangan atau yang dicitakan melupakannya.
2.
Kalau karuah aia di hulu sampai ka muaro karuah juo.

Pada umumnya keturunan menentukan corak dan kelakuan yang pernah dimiliki oleh ibu bapaknya.
3.
Ka bukik samo mandaki kalurah samo manurun.

Suatu pekerjaan yang dikerjakan secara bersama dan didorong oleh

4.
Kalau indak pandai bakato-kato,
bak alu pancukia duri,
kalau pandai bakato-kato
bak santan jo tangguli.

Seseorang yang tak pandai berbicara secara baik, sama dengan alu pencongkel duri tetapi kalau pandai umpama santai dengan tengguli.
5.
Karantau madang di hulu,
babuah babungo balun,
marantau bujang dahulu,
dirumah baguno balun.

Pergilah merantau kenegeri orang, cari ilmu pengetahuan, serta cari mata penghidupan, untuk kemudian dibawa dan dikembangkan dikampung halaman.
=L=
1.
Lauik gadang kalau dihadang,
sadiokan sampan jo pandayuang.

Hiduik didunia mangupalang, sagalo karajo kamari cangguang.
2.
Lauik banyak nan sati,
rantau banyak nan batuah.

Kalau pergi berjalan kerantau orang hendaklah pandai menyesuaikan diri dalam pergaulan.
=M=


1.
Mumbang jatuah kalapo jatuah,
indak babedo kaduonyo.

Setiap yang bernyawa akan menemui ajalnya baik tua ataupun muda, kecil dan besar.
2.
Mukasuik hati mamaluak gunuang,
apo dayo tangan indak sampai.

Seseorang yang mempunyai cita-cita tinggi, tetapi tidak ada kemampuan untuk mencapainya.
3.
Mancabiak baju didado, manapuak aia didulang.

Seseorang yang berbicara tetapi tidak disadarinya bahwa dia telah memberi malu diri dan keluarganya sendiri.
4.
Malakak kuciang didapua,
manahan jarek dipintu.

Perbuatan seseorang yang tidak baik yang dilakukan kepada keluarga sendiri.
5.
Mancari dama ka bawah rumah,
mamapeh dalam balanggo.

Mencari keuntungan kedalam lingkungan anak kemenakan sendiri.
6.
Manyauak di ilia-ilia,
bakato dibawah-bawah.

Bergaul dalam masyarakat, begitupun dirantau orang hendaklah merendahkan diri.
7.
Malu batanyo sasek dijalan,
sagan bagalah hanyuik sarantau.

Seseorang yang tidak mau bertanya tentang suatu pekerjaan yang tidak/belum diketahuinya akan mengalami kesulitan.
8.
Mati harimau tingga balang,
mati gajah tingga gadiang.

Manusia mati hendaknya meninggalkan jasa yang baik untuk anak dan keluraga seta masyarakat.
9.
Mati samuik karano manisan,
jatuah kabau dek lalang mudo.

Biasanya manusia itu banyak terpedaya oleh mulut manis dan budi bahasa yang baik.
10.
Mampahujankan tabuang garam,
mampaliakkan rumah indak basasak.

Seseorang yang membukakan aibnya sendiri kepada oaring lain.
11.
Managakkan banang basah,
manaiakkan banda sundai.

Seseorang yang menolong orang lain, sedang orang lain itu dipihak yang tidak benar.
12.
Musang babulu ayam,
musuah dalam salimuik

Seseorang yang berpurak menolong dan berpihak kepada kita, tetapi dia sebenarnya ingin mengetahui pendirian kita dan musuh kita.
13.
Manusia manahan kieh,
binatang Manahan palu.

Manusia yang sempurna selalu mengetahui kata-kata kiasan di Minangkabau.
14.
Murah kato takatokan,
sulik kato jo timbangan.

Berbicara sangat mudah, tetapi sulit memelihara perkataan yang akan menyinggungperasaan orang lain.

15.
Marabah sadundun dengan balam,
sikok barulang pai mandi,
sambah sadundun jo salam,
kato harok dibinisi.

Biasanya dalam pergaulan hidup, Tanya diberi kata berjawab, gayung bersambut.
=N=
1.
Nan kuriak iyolah kundi,
nan merah iyolah sago,
nan baiak iyo budi,
nan indah iyo lah baso.
Yang paling berharga dalam kehidupan bergaul adalah budi pekerti yang baik, serta sopan santun.

2.
Nan salajang kudo balari,
nan sahentak kuciang malompek.
Panjang rumah adat yang menjadi kebanggaan masyarakatnya.
3.
Nan basasok bajarami,
nan bapandan bapakuburan,
soko pusako kalau tadalami,
mambayang cahayo di-inggiran.

Mendalami ajaran adat Minang dan filsafatnya serta dapat diamalkan dalam pergaulan akan menggangkat martabat kemanusianya.
4.
Nagari bapaga undang,
kampuang bapaga buek,
tiok mlasuang ba ayam gadang,
salah tampuah buliah diambok.

Patuhilah norma-norma yang berlaku didalam masyarakat, karena setiap masyarakat mempunyai normanya sendiri-sendiri.
5.
Nak tahu digadang kayu caliak kapangkanyo,
nak tahu digadang ombak caliak kapasianyo.

Kalau ingin menilai kebesaran atau kebaikan seseorang bergaullah dengan dia.
6.
Nan bak mananti aia ilia,
nan bak manutuik manggih langkeh.

Seseorang yang mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin dapat diperolehnya.
7.
Nan bak banang dilando ayam,
nan bak bumi diguncang gampo.
Suatu musibah yang datang menimpa dengan tiba-tiba, yang tidak diduga sama sekali sehingga timbul kekacauan dan kepanikan.
8.
Nan tahu dikayu tinggi alang,
nan tahu diposo-poso ayam,
nan tahu dikili-kili banting.

Yang mengetahui diseluk beluk dan sifat masyarakat suatu negeri adalah para cendekiawan negeri tersebut.
=O=
1.
Ombak barayun manuju pantai,
riak nyato manuju tapi.
Indak guno jadi rang pandai,
kalau baulemu indak babudi.

Tak ada arti menjadi seorang pandai kalau tidak mempunyai budi pekerti, karena hancur masyarakat karena kepandaiannya.
2.
Ombak ditantang manuju pulau,
laia dikambang manantang angin.

Untuk mencapai suatu tujuan dan cita-cita senantiasa mengalami cobaan dan rintangan
=P=
1.
Pulau pandan jauah ditangah,
dibaliak pulau angso duo,
hancua badan dikanduang tanah,
budi baiak dikana juo.

Budi bukan hanya diingat sampai mati tetapi akan diperhitungkan dan diingat dibalik lahad.
2.
Pisang ameh baok balaia,
masak sabuah didalam peti,
hutang ameh dapek dibaia,
hutang budi dibao mati.

Hutang emas dan perak dapat dibayar tetapi hutang budi dibawa mati.
3.
Pado pai suruik nan labiah,
samuik tapijak indak mati,
alu tataruang patah tigo.

Kata kiasan terhadap pemuda pumudi Minang yang mempunyai ketenangan tetapi tegas dan bijaksana tentang ketangkasannya dan tinggi budinya.
4.
Padi disisiak jo hilalang,
tapuang dicampua jo sadah.

Perbuatan kebaikan dicampur dengan perbuatan kejahatan.
5.
Padi ditanam padi tumbuah,
lalang ditanam lalang tumbuah.

Kebaikan yang diperbuat oleh seseorang akan berbalas dengan kebaikan, begitu juga sebaliknya.
6.
Padi dikabek jo daunnyo,
batang ditungkek jo dahannyo.

Kebijaksanaan yang dipakai oleh seseorang didalam memimpin anak kemenakan, untuk menggongkosinya dicari suatu usaha.
6.
Pilin kacang nak mamanjek,
pilin jariang nak barisi.

Seseorang yang berusaha dengan cara yang tidak benar untuk mendapatkan sesuatu.
7.
Padang gantiang baranah-ranah,
kahilia jalan kapianggu,
sasimpang jalan kasikabu
Duduak samo randah
tagak samo tinggi
dalam adat Minangkabau.

Didalam ajaran adat manusia tidak berkasta, tetapi yang membedakan budi dan jabatan yang dipilih bersama.

8.
Pucuak dicinto ulam tibo,
sumua dikali aia dapek.

Seseorang yang mencinta sesuatu yang dirindukan tiba-tiba datang dengan segera.
9.
Panakiak pisau sirauik,
ambiak galah batang lintabuang,
silodang ambiak kaniru,
satitiak jadikan lauik,
nan sakapa jadikan gunuang,
alam takambang jadi guru.

Adat Minangkabau dipelajari oleh nenek moyang dahulunya, dari ketentuan alam terkembang jadi guru.
10.
Pandai batanam tabu dibibia,
pandai baminyak aia.

Orang yang selalu bermulut manis, tetapi di hatinya bersarang dengki dan kianat.
11.
Pusek jalo kumpulan ikan,
pucuak usah tarateh, urek ijan taganjak.

Pimpinan seperti ibu dan bapak, guru, merupakan tumpukan dari segala contoh baik dan buruk bagi anak-anaknya.
=R=
1.
Rarak kalikih dek minalu,
tumbuah sarumpun jo kayu kalek.
Kok habih raso jo malu
bak kayu lungga pangabek.

Kalau rasa malu telah hilang dari manusia, maka manusia itu sulit untuk diarahkan kepada kebaikan, dan sulit untuk menyusun masyarakat.
2.
Raso aia kapamatang,
raso minyak kakuali,
nan bakabek rasan tali,
nan babungkuih rasan daun.
Seseorang yang mempunyai hubungan kekeluargaan, sedarah, sekampung, senagari, senegara, dia akan selalu berpihak dalam pembelaan keluarga.
3.
Rumah indak batungganai,
kappa nan indak banangkodoh.

Masyarakat atau keluarga yang tidak mempunyai pemimpin, sama halnya seumpama kapal tanpa nakhoda.
=S=
1.
Surang makan cubadak,
sadonyo kanai gatahnyo,
saikua kabau bakubang
sakandangkanai luluaknyo.

Sesuatu perbuatan yang tercela menurut adat dan agama di Minangkabau yang dikerjakan oleh seorang anggota masyarakat, maka malu dirasakan ole seluruh anggota kaum yang lain.
2.
Sadang manyalam minum aia,
sadang badiang nasi masak.

Sesuatu pekerjaan yang dapat dikerjakan sambil lalu, dengan tidak mengurangi kepada pekerjaan yang sedang dilakukan.
3.
Satitiak jadikan lauik,
sakapa jadikan gunuang.

Berusahalah dengan dasar pengetahuan yang ada untuk melanjutkan mencapai pengetahuan yang lebih tinggi.
4.
Sasiuak namuah ka api,
salewai namuah ka aia.

Seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang tidak baik.
5.
Satuntuang tabu dek ulek,
satuntuang sajo kito buang.

Seorang berbuat salah jangan semua keluarga dibenci.
6.
Sirauik tajam batimba,
tak ujuang pangka manganai,
sudu-sudu batimba jalan,
ditakiak kanai gatahnyo.
Kalauik tuah takaba,
bumi jo langik nan mananai.
Duduak dikampuang jan umbilan,
kandang buek tumpuan tanyo.

Seharusnya setiap orang Minangkabau mengetahui tentang seluk beluk filsafat adatnya, karena semua bangsa mengenal keunikan adat Minangkabau itu, terutama tentang sistim kekerabatannya dan matrilinialnya.
7.
Saumpamo aua jo tabiang,
umpamo ikan jo aia.

Pergaulan yang baik saling bantu membantu dan kuat menguatkan, dan saling membutuhkan.
8.
Sikujua baladang kapeh,
kambanglah bungo karawitan.
Kok mujua mandeh malapeh
bak ayam pulang kapautan.

Setiap orang pergi merantau mengharapkan kehidupan yang baik dan pendapatan yang akan dibawa kekampung halaman.
=T=
1.
Taparosok kudo kabanda,
bari baganto kapalonyo.
Elok rundiangan kato babana,
supayo sagalonyo elok balaku.

Lebih baik dalam hidup bergaul suka berterus terang, dari pada memakai sifat tidak jujur.
2.
Tunggau disubarang lautan nampak,
gajah dipalupuak mato indak kalihatan.

Seseorang yang tahu menyalahkan orang lain, tetapi lupa melihat kesalahannya sendiri.
3.
Tibo dikandang kabau manguek,
tibo dikandang kambiang mambebek,
dikandang bantiang malanguah.

Setiap kita harus pandai menyesuaikan diri dimana saja kita berada, dengan mengetahui adat istiadat setempat.
=U=
1.
Umpamo jawi balang puntuang,
didulukan inyo manyipak,
dikamudiankan inyo mananduak.
Sifat seseorang yang tidak baik, mau menang sendiri, yang tidak memikirkan keselamatan orang lain, yang jadi persoallan baginya selalu dia kemukakan, sedangdia tidak mempunyai kemampuan.
2.
Umpamo kancah laweh arang,
umpamo tabu saruweh.

Seseorang suka bicara tanpa memikirkan orang lain tersinggung, banyak bicara tapi tidak bisa kerja.
2.
Ula lalok nan usah dijagokan,
aia nan tanang usah dikaruahi.

Janganlah berbuat pekerjaan yang sia-sia dan berbahaya, dan menimbulkan kekeruhan dalam masyarakat.

Gurindam Minangkabau



Gurindam Minang
Bismillah pena kami gorehkan
Lakek nan itam ka nan putiah
Kok salah toloang tunjuakkan
Basudio kami maaliah
Sijarah nagari kami buek
Takuik kok ilang tak manantu
Jikok ado salah jo sasek
Tolong tunjuakkan di nan tahu
Sijarah nagari jo Gurindam
Hapalan anak mudo-mudo
Simpan di hati dalam-dalam
Ingek-ingekkan nak jan lupo
Sijarah usah dihilangkan
Simpanan adaik di pangulu
Kabek arek, buhua sentakkan
Agiahkan di ma ka paralu
Sijarah nagari kami susun
Guno parintang-rintang utak
Ka Allah kami minta ampun
Rido jo maaf ka dunsanak
Abdul Karim Datuak Bandaro
Namo jo gala nan manyusun
Wakatu manulih gurindam nangko
Baumua tujuah puluah tahun
Sambilan baleh sambilan ampek
Tanggal anam bulan salapan
Gurindam nagari kami buek
Mulonyo pena kami cacahkan
Patang kamih malam Jumaek
Lalok sakalok barasian
Takanalah bana sakutiko
Digali tambo jo riwayaek
Elok sijarah dibukukan
Padonyo hilang laleh sajo
Diujuang abaik ka tujuah baleh (1685)
Datanglah niniak nan baduo
Maruhun Sipado jo amai Ameh
Dari Batipuah Sapuluah Koto
Niaik sangajo dalam hati
Mandirikan dusun jo taratak
Mambangun koto jo nagari
Nak laweh alam tampaik tagak
Didirikan dusun jo taratak
Tabangun koto jo nagari
Urang batambah kambang juo
Lah laweh alam tampaek tagak
Hukum dimano malinduangi
Masuak kawasan inyiak nantuo
Sitalang, Sitanang jo Batukambiang
Nagari tigo bahampiaran
Lahianyo hampia bairiang
Turunnyo dari Pariangan
Sitalang, Sitanang jo Batukambiang
Dahulunyo banamo Tigo Luhak
Lahianyo hampia bairiang
Dibawah lareh Sungai Pua
Patitiah adaik di pangulu
Kayu gadang di Sungai Pua
Urek manjelo kiri kanan
Kamudiaknyo sampai ka Marambuang
Kahilianyo sampai ka Sitanang
Dari Marambuang hilia Sitanang mudiak
Sa adaik sa limbago
Mancancang sampapeh
Mambunuah sabangun
Pangulunyo sa adaik
Malinnyo saki taok
Urang tuonyo saundang
Pangulunyo duduak samo randah
Tagak samo tinggi
Adaik barajo ka mupakaek
Dusun nagari lah dibangun
Habih maso batuka maso
Sakiro saratuih limo puluah tahun
Corak diubah dek Bulando (1835)
Dari kawasan inyiak tantuo
Katangan konteler Lubuak Basuang
Cataik sijarah dek nan mudo
Kajadi padoman dek rang kampuang
Bialah maso nak batuka
Kito babaliak ka Sitalang
Ingeki bateh nan baruba
Nagari usah dikisah urang
Nagari salaweh tapak tangan
Himpunan dusun jo taratak
Desanyo duo bagandiangan
Di dalam kawasan niniak mamak
Desa Tandikek di kalang hulu
Kampuang Malayu di tumpuan
Kana riwayaek nan dahulu
Maso di jaman panjajahan
Niaek panjajah maso itu
Ampek nagari disatukan
Tigo nagari lah satuju
Sitalang sajo nan batahan
Tigo nagari lah saiyo
Sitalang sajo nan manantang
Itu riwayaek tigo koto
Sitalang barajo surang
Jadi patitiah di pangulu
Sitalang barajo surang
Pangasiah ka urang lalu
Panyayang ka anak dagang
Adaiek nyo Bodi Chaniago
Datuak Parapatiah nan Sabatang
Islam agamo panduduaknyo
Sandi adaiek di ranah Minang
Duo puluah tujuah pangulu di nagari
Kapalo suku kasadonyo
Sapuluah payuang suku Pili
Tujuah payuang suku Koto
Suku Jambak tigo payuang
Suku Malayu sabuah sajo
Ampek kaum suku Tanjuang
Duo suku Chaniago
Kito sabuikkan satu persatu
Gala pangulu di nagari
Buliah nak samo jimek tahu
Kito mulai dari suku Pili
Partamo Datuak Sinaro nan Gamuak
Kaduo Datuak Sinaro nan Bangun
Elok baguru sambia duduak
Barikan warih turun-tamurun
Katigo Datuak Maruhun Basa
Kaampek Datuak Basa Pili
Kok indak tahu kito barajo
Kok nan alim iyo mangaji
Kalimo Datuak Kunyiang Tinggi
Kaanam Datuak Sinaro Kayo
Tuntuik ilimu kini-kini
Pacik pitaruah di nan mudo
Katujuah Datuak nan Kodoh
Kasalapan Datuak Bandaro Kuniang
Nan elok ambiakka contoh
Nan buruak tulak ka samping
Ka sambilan Datuak Marajo
Datuak Muncak ka nan sapuluah
Elok rajin kito batanyo
Usahokan diri jan takicuah
Suku koto tujuah kaum
Tujuah Datuak pangulu sako
Partamo Datuak Maruhun
Kaduo Datuak Tan Bandaro
Katigo bagala Datuak Kayo
Kaampek Datuak Majo Labiah
Tuah manusie dek sakato
Cilakonyo silang jo salisiah
Kalimo Datuak Maruhun Tinggi
Kaanam Datuak Majo Putiah
Katujuah Datuak Pado Batuah
Kito hiuik mahadang mati
Kok tumbuh silang jo salisiah
Nan pangulu tagak di tangah
Tigo pangulu suku Jambak
Partamo Datuak Majo Sati
Banyak manusie kawan galak
Banyak amalan kawan mati
Kaduo Datuak Maruhun Basa
Katigo Datuak Mangkudun
Adaek jo Sarak jan dilangga
Kok salah capek minta ampun
Duo pangulu Caniago
Partamo bagala Datuak Basa
Kaduo Datuak Tan Gagah
Kokohnyo adek jo limbago
Pangulu tagak di nan bana
Pantangnyo babuek salah
Ampek pangulu suku Tanjuang
Partamo Datuak Bandaro
Hari paneh buliah balindung
Jiko ujan buliah bataduah
Kaduo Datuak Indo Kayo
Katigo Datuak Nagari Basa
Kaampek Datuak Marajo Tanjuang
Kokohnya adaek jo limbago
Pangulu tagak di nan bana
Barulah aman koroang kampuang
Kapalo kaum Suku Malayu
Bagala Datuak Bagindo Sati
Duo puluah tujuah banyak pangulu
Indak mungkin ditambah lai
Tuanku kali salapan baleh
Suluah bendang dalam nagari
Maruhun Sipado jo amai Ameh
Nan mulo-mulo datang ka mari
Maruhun Sipado jo amai Ameh
Urang baduo laki bini
Nan mulo manatau jo manabeh
Rimbo baganti jo nagari
Maruhun Sipado tuo adaek
Amai Ameh bundo kanduang
Digali tambo jo riwayaek
Rimbo ditabeh jadi kampuang
Sitalang barajo surang
Patitiah adaek di pangulu
Panyayang di anak dagang
Pangasiah ka urang lalu
Tentukan bateh jo Sitalang
Kito kaji usua jo asa
Mulai dari Gunung Gadang
Ka rimbo Sikai nan data
Kasarasah batu maengo
Manuju puncak Pimatang Tujuah
Bak mantun warih ditarimo
Dipacik arek diganggam taguah
Kaulua aia balimbek
Kabukik bulek bania balariak
Barikan warih tapek-tapek
Panuah malimbak tunggang mailia
Kabukik sandaran badia
Kahulu batang Sumadang
Manuju rimbo piatu
Pandang padoman di nan lahia
Ambiaklah contoh ka nan manang
Kalau batanyo ka nan tau
Mauju galagah banyak
Di muaro ayia papo
Kawan galak iyo banyak
Kawan manangih jarang basuo
Ka muaro sungai Garinggiang
Awua sarumpun ditujunyo
Kalau manuhuak kawan sairing
Alamek badan ka binaso
Di bukik durian kambiang
Ka bukik batu munsajik
Usah marauik nan lah runciang
Nan lah lapuak jan diarik
Tabuak ka jirak sarang balam
Ka labuak cipan rimbo laweh
Kabatu banyak padang solok
Usah manurang di nan kalam
Jan disambuik nan dak jaleh
Pacik pitaruah elok-elok
Manuju batang tanungkek
Ka mangkudu nan sabatang
Bak nantun warih nan dijawek
Indak buliah dikarang-karang
Taantak ka batuang lanyah
Kamudiak nyo padang kunyik
Niniak mamak tak buliah langah
Taguah-taguah mamacik warih
Batuang balirik ditujunyo
Ka arikia gadang pimatang kabun
Warih dijawek dari nan tuo
Sampai ka cucu turun tamurun
Kasudahannyo ka gunuang gadang
Ka panutuik bateh nagari
Ulayaek pangulu di Sitalang
Indak dapek diubah lai
Bateh nagari lah samo tarang
Namo kampuang dangakan pulo
Kalau mambaco elok batanggang
Banyak ditunjuak di dalamnyo
Sitalang jo Batukambiang
Ditangah-tangah latak punago
Nan tanang nan buliah samiang
Urang nan payah malapeh hao
Kalau masuak ka Sitalang
Kampuang baru jolong basuo
Lah tuo tubuah siginyang
Indakkoh malu di nan mudo
Padang alai pasa malayu
Subanak jo kampuang apa
Piliah dek amai nan ka tuju
Adaek jo sarak jan dilangga
Sitalang pasa rabaa
Manjalang luhua mangkonyo rami
Putuih batagang indak baa
Putuih bakandua ibo hati
Simpang ampek jo kampuang batuang
Sinan musajik urang Sitalang
Elok baringek urang dikampuang
Bateh nagari dikisah urang
Lapeh dari munsajik jamiak
Mulo masuak desa tandikek
Sijarah nagari kami ambiak
Mukasuik warih nan dijawek
Kayu kalek batang paraman
Namo kampuang joloang basuo
Sakileh mato bapandangan
Kalau untuang batamu juo
Kayu Tanam Tandikek tangah
Kampuang lakuak kini lah tingga
Kini tolan bacando lengah
Isuak manjadi buah sasa
Padang Sariak jalan manurun
Lapeh monggoang baru mandaki
Manangih kaciak dalam kalumun
Maliek buruang tabang tinggi
Panyudahi batu palano
Simpang karuah jo Simpang janiah
Bia rugi asa balabo
Namun jariah manantang buliah
Dama Tandikek gatah cayia
Pamuluik balam tigo gayo
Takilek ikan dalam ayia
Tantukan jantan batinonyo
Sitalang barajo surang
Patitih adaek dipangulu
Panyayang di anak datang
Pangasiah ka urang lalu
Ampek munsajik di Sitalang
Simbul agamo di nagari
Bandik mambandik samo gadang
Alamaek sansaro badan diri
Munsajik abrar di tapi ayia
Munsajik taqwa di ateh pasa
Utang ameh buliah dibaia
Namun aqidah usah tajua
Munsajik jamiak di kampuang Batuang
Nurul Iman di Tandikek
Baganduah nan andia jo nan lisuang
Dimalah mancari ka mandapek
Sikola dasarnyo tigo di nagari
Sikola T.K sabuah sajo
Sarahkan anak kini-kini
Kudian banyak kagunonyo
SD Inpres di Padang Panjang
SD Duo di Tandikek
SD Satu di kampuang apa
Wakatu ketek bamain panjang
Dima palajaran nan kadapek
Lah tuo baru manyasa
Sasa dahulu pendapatan
Sasa kudian ndak paguno
Anak paralu disarahkan
Satidaknyo pandai tulih baco
Kalua kaba dalam koran
Anak awak dapek sansaro
Saketek haram baacuahkan
Sabaok indak pandai tulih baco
Koran talatak ateh meja
Awak lah pulang dari musajik
Kopi susu diminum juo
Lapeh rasonyo hauih badan
Dalam koran ado barita
Anak awak masuak rumah sakik
Sabaok indak pandai tulih baco
Saketek haram baacuahkan
Indak mungkin tapinteh lai
Mailia sampai ka muaro
Nan awak iyo lah rugi
Tibo di anak usah tasuo
Sungainyo Batang Sitalang
Mailia sampai ka muaro
Hulunyo di kaki gunung Gadang
Banyak lah ikan dahulunyo
Pado maso dahulunyo
Rimbonyo banyak batalang
Bak nantun warih ditarimo
Asa mulo namo Sitalang
Sitalang ambiak ka namo
Banyak alamaek nan takanduang
Talang nan banyak ka gunonyo
Banyak mampaek ka urang kampuang
Iyo talang namonyo talang
Elok kacolok di malam hari
Nan mudo ambiak ka lamang
Makanan urang sa nagari
Nan tuo anyam ka dindiang
Labiah sakokoh dindiang papan
Jadi sinjato bambu runciang
Dahulu pangusia panjajahan
Saru-eh ambiak ka saluang
Saluang di agiah bapitunang
Kuek saruan di urang kampuang
Urang dirantau capeklah pulang
Ujuangnyo ambiak ka suliang
Hiburan anak mudo-mudo
Iman di dado ka bapaliang
Adaek jo sarak jan dilendo
Kalau diambiak ka parian
Pambao ayia dari parigi
Hauih lapeh tawalah badan
Sajuak rasonyo badan diri
Iyo talang namonyo talang
Pandai-pandai mamakaikan
Kok salah gisia kanai miang
Bisonyo bapantang katawarkan
Talang diambiak ka pambuluah
Saluran ayia ka tapian
Pamandian anak mudo-mudo
Sabuang jo judi jan ditampuah
Lahia batin cilako badan
Tulak batundo ka narako
Ito talang namonyo talang
Sabatang ambiak ka pinggalan
Panjuluak Jambu masak ranum
Urang rantau capeklah pulang
Iboi kampuang jo halaman
Mari kito samo mambangun
Golok rambau panambang talang
Pamaga kabun jo tanaman
Lado di parak rampak mudo
Jikok parantau sagan pulang
Jo wesel pitih angku kirinkan
Itu namonyo lah satu juo
Talang di munggu rabah mudo
Ka tunggak tuo di tangah sawah
Usah bapangku tangan juo
Pitua ka kito nan diumah
Kok samo duduak di palanta
Baso jo basi pakaikan juo
Samo duduak maota-ota
Tataok horpamaek ka nan tuo
Kito salaku urang tuo
Ka jadi contoh karano bana
Mangecek usah banyak nan lato
Jan sampai laluan paja-paja
Kato sapatah ka nan udo
Ka jadi ubek jo panawa
Kalau bagarah bayak nan lato
Awak dianggaok indak baraka
Sitalang barajo surang
Patitih adaek sajak dulu
Panyayang ka anak dagang
Pangasiah ka urang lalu
Pancarian anak nagari
Manuruik salero nan lai lanteh
Nan banyal iyo urang tani
Satangah ado nan maggaleh
Asia tani bao ka balai
Untuak balanjo patang pagi
Sabagian adi jadi pagawai
Karajo mamburuah makan gaji
Ado pulo nan bakadai
Manjua makan-makanan
Nan bagak manjadi kutu balai
Jadi agen di terminal
Ado pulo pai ka rimbo
Mancari manau tabu-tabu
Satangah manjadi tukang tembok
Banyak nan pandai tukang kayu
Satangahnyo pai ka rimbo
Maangkuik kayu anema
Lah dapek pitih ka balanjo
Kabau kuruih murah tajua
Panduduak banyak nan marantau
Mancarikan untuang surang-surang
Batebaran di tiok pulau
Cari induik di kampuang urang
Sampai ka Jawa jo Kalimantan
Irian Jaya jo Sulawesi
Ado pulo masuak angkatan
Jadi tantara jo pulisi
Ado marantau ka Malaysia
Masuak ka Riau Pulau Batam
Satangah marantau pai baraja
Manuntuik ilimu jo kapandaian
Dirantau galeh babelok
Pai malam pulangnyo malam
Tumbuah nasin nan kaelok
Balipek ganda kauntungan
Ado juo nan [ulang siang
Masuak balai kalua balai
Kok tumbuah nasib ka malang
Tajirumuih oto masuk ngarai
Ado nan jadi sopir oto
Masuak kota kalua kota
Satangah padagang kaki limo
Manjuakan galeh jo maota
Satangtah karajo jo pemborong
Sipak sintuang mancari pitih
Surang-surang ado nan sombong
Urang kampuang banyak nan bangih
Satangah ado nan badukun
Maubek urang jo manto-manto
Diminta resep sagalo daun
Barakek yakin cegak juo
Kota Padang jo Pariaman
Padang Panjang jo Bukik Tinggi
Painan Solok Sawah Lunto
Laikan dandang di lautan
Juragan ingek di kamudi
Dunia ko banyak tipu dayo
Lubuak Sikapiang jo Payakumbuah
Batu Sangka Muaro Sijunjuang
Itulah alam Minangkabau
Usah bagaiang di nan rapuah
Cari nan kuek tampek bagantuang
Ingeki badan kok tarambau
Tali nan bapilin tigo
Tungku tigo sajarangan
Kalau pamimpin indak sakato
Jalan buntu bakapanjangan
Tabik minyak karano kampo
Kuek katam karano sapik
Kalau nan salah indak disapo
Sakampuang manaruah sakik
Nan kusuik capek disalasai
Nan karuah capek dipajaniah
Sarahkan karajo ka nan pandai
Barulah dapek nan barasiah
Kalau sangketo lamo dibungkuih
Tumbuahlah dandam jo kasumek
Akianyo bisua kok malatuih
Sakampuang urang dapek laknaek
Karajo baiak dicapekkan
Nak jan ditimpo dek nan buruak
Karajo buruak dilambekkan
Untuang ditimpo dek nan baiak
Kalau pandai manceteh aka
Mati lalu ka pucuaknyo
Indak pandai manceteh aka
Tumbuahlah tuneh di rusuaknyo
Pandai mambungkuih barang busuak
Lamo lambek babaun juo
Mandepek malu ayah jo induak
Awak bacenai salamonyo
Kalau awak tagak dimuko
Ingeki kawan di bulakang
Kok indak usah bakarajo
Sarahkan badan ka urang
Kalau kasatuan lah tacapai
Nagari aman jo santosa
Hati sanang paham salasai
Lamak lalok kito basamo
Padi masak jaguang maupiah
Rakyaek saiyo jo sakato
Jalan rancak kampuang barasiah
Rahmat turun sandirinyo
Bapak kayo mandeh batuah
Mamak disambah urang pulo
Urang lah takuik babuek salah
Insyaallah masuak sarugo
Rimbo tangah baluko Talang
Tampuniak taratang bungkuak
Kulik manih di pandakian
Pena patah dawaek tatunggang
Awak latiah mato mangantuak
Sadang manih kito hantikan